BUWAS CURHAT PERNAH DITEGUR PRESIDEN GEGARA MENOLAK IMPOR BERAS

2E2F65D9-D765-4968-A7BD-B27C2AEE2BC5
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso punya pengalaman unik yang dia ceritakan saat merayakan Hari Ulang Tahun Bulog yang ke 52. Misalnya saat dia ngotot menolak impor beras pada tahun lalu berbuah teguran dari Presiden Jokowi.

Tapi penolakan Buwas kini terbukti membuat 20.000 ton beras Bulog yang memgalami kafaluarsa sehingga terancam dibuang atau dijadikan pakan ternak. Kalau kelebihan stok beras Bulog ini tak segera dikelola, bulan-bulan berikut jumlah beras membusuk bakal bertambah berlipat-lipat.”

Next tidak perlu impor beras. Bahkan Bulog pernah dipaksa untuk impor saya enggak mau makanya saya sedikit marah terus viral ya enggak apa-apa,” ungkap Buwas di Kantor Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (27/4).

Nyatanya, sikap Buwas menolak impor beras berbuah teguran dari Presiden Joko Widodo. Namun Buwas tetap pada pendiriannya menolak impor beras.

“Tapi niat saya baik walaupun saya ditegur Pak Presiden wajar, (tapi) kalau saya negur Presiden itu kurang ajar. Jadi mumpung jadi dirut belum apa-apa, kalau jadi Presiden enggak boleh salah,” ujarnya.

Lantas apa alasan Buwas menolak impor beras saat itu?

Buwas bersikukuh bahwa stok beras cukup hanya dengan pengadaan dalam negeri. Bulog akan memaksimalkan penyerapan gabah dari petani bukan membeli beras impor.

“Supaya harga diri bangsa dan negara tentang pangan ini harus terwujud termasuk teman-teman yang concern serap gabah dalam negeri. (Jadi) 2019 tidak perlu lagi impor beras,” tegasnya.

Sebagai catatan, di bulan September tahun lalu Buwas menolak mentah-mentah impor beras. Alasannya sederhana, karena gudang Bulog penuh dengan beras. Pada saat itu, stok beras yang dimiliki Bulog cukup banyak yaitu 2,6 juta ton.

Namun Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat itu ngotot untuk tetap melakukan impor. Hingga terjadi ketegangan antara Buwas dan Enggar.

Buwas menyatakan semua gudang Bulog sudah penuh. Tapi Enggar malah tak mau tau bahkan minta beras impor disimpan di luar gudang Bulog, seperti di kantor dan teras kantor Bulog di seluruh Indonesia. Mendag menganggap itu bukan urusanya karena sudah diputuskan dalam Rakor Menko Perekonomian.

Buwas pun emosi sampai bilang,”Matamu!” Emosi Buwas muncul lantaran ia menganggap cara berpikir Mendag bukan cara berpikir negarawan.

0388C157-8E8D-4656-A3D9-FE2D381C76C8

Tentang djonyedward

Penulis 75 Buku Perbankan, Asuransi, Pasar Modal, Bisnis, Konglomerasi, Politik, Hukum dan GCG
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar